Nafsu mencicipi nektarnya, aku melahap pantatnya yang sempurna, menjulurkan lidahku dalam-dalam.Dengan bernafsu dia membalas, memasukkanku ke dalam mulutnya.Pertukaran kami memuncak dalam banjir kenikmatan, membuatnya berkilat dengan esensiku.
Aku adalah lelaki yang mendambakan rasa bulannya, nektar manisnya yang hanya bisa ia tawarkan.Pantatnya, lekukan tubuhnya yang sempurna, merupakan pemandangan yang patut dilihat.Bukan sembarang pantat, melainkan pantat yang ingin kulahap, untuk membenamkan wajahku dan menikmati manisnya.Tetapi bukan hanya tentang pantatnya, melainkan tentang wanita cantik berambut coklat berlekuk yang memilikinya.Tubuhnya adalah sebuah mahakarya, pemandangan yang membuatku tak bernafas.Bulunya yang gemuk keriting menambah daya pikatnya, membuatnya semakin tak tahan.Ia bukan sembarang wanita, ia wanita Asiaku, aku mencintai kecantikannya, aku mengambil kendali dan membuat hasratku untuk mencintainya.Aku menyerah pada keinginannya, aku membungkukan kakinya di lututku, dan akhirnya aku menyerah dengan melilitkan bibirku di lututnya, ia menelanjangiku sedalam-dalamnya saat akhirnya aku menemukan pasanganku di dalam diriku.
Slovenčina | Српски | Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | 日本語 | Suomi | Dansk | English | Bahasa Indonesia | Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Português | עברית | Polski | Română | Svenska | Русский | Français | Deutsch | Español | Ελληνικά | Italiano | Nederlands | Čeština | ह िन ्द ी | Türkçe | 汉语 | Slovenščina
Copyright © 2024 All rights reserved. Contacts