Aku menggoda dan memprovokasi ayah tiri dewasaku di webcam, menggodanya dengan celana dalam basahku. Keinginan tabu terbentang saat kami menjelajahi BDSM, fetish, dan masturbasi, mendorong batas-batas fantasi terlarang kami.
Memanjakan hasrat nakalku, kuputuskan untuk mendorong batas dengan ayah tiriku di webcam.Ia agak lebih tua, tapi sangat dewasa, dan aku selalu menganggapnya agak menarik.Kugoda dia, kata-kataku menetes karena sindiran, mataku mengundang tanggapannya.Dalam kegembiraanku, ia tidak ragu-ragu, menyelaraskan provokasiku dengan provokasinya sendiri.Desiran haram itu hanya membakar hasrat kami, karena kami sama-sama takluk pada desakan primi kami berdua.Aku bisa merasakan tubuhku merespons, kebasahanku sebagai bukti gairahku.Aku mulai menyentuh diriku sendiri, tanganku bergerak mengikuti irama irama jantungku berdegup kencang.Aku bisa mendengar indikasi nafasnya yang terangsang, tapi tanda kenangan kami berdua sudah bergejolak, berakhir dengan apa yang bisa kami bagikan, kenangan yang menggairahkan.
Bahasa Indonesia | Slovenščina | Čeština | English | ह िन ्द ी | Türkçe | עברית | Nederlands | Deutsch | Slovenčina | Српски | Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | 日本語 | Suomi | Dansk | Ελληνικά | 汉语 | Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Português | Italiano | Polski | Română | Svenska | Русский | Español | Français
Copyright © 2024 All rights reserved. Contacts